Kamis, 16 Februari 2012

sepenggal cerita dari novel 'THE PALADIN'

...

Para orang tua membuat permainan untuk mengalihkan perhatian anak mereka dan para sukarelawan WVS berkeliaran dimana-mana, tapi ada seorang wanita tua di dalam kegelapan dan tidak ada yang memperhatikan wanita itu. Christopher menuangkan secangkir teh, membawanya melintasi ruang bawah tanah, dan berlutut untuk menyongkong kepala wanita tua itu supaya dia dapat minum.

"Sungguh baik sekali" suara wanita tua itu lemah, berubah menjadi tak wajar. di dalam cahaya seperti ini, dia tampak kabur, solah semua warna keluar semua dari tubuhnya. Seorang wanita yang sangat tua dengan memakai mantel hitam kumal yang telah terjatuh dan membuka kancingnya menunjukkan baju tipis yang tidak mampu menahan hawa dingin. Christopher dengan perlahan menempelkan cangkir di bibirnya dan wanita itu menghirup teh itu lagi.

"Dekap aku, Nak, dekaplah aku" kepala wanita tua itu bersandar di bahunya. Lantai pun bergoncang karna ledakan di dekat situ dan wanita tua itu terasa gemetaran dalam pelukannya, kulit dan tulang; kedua matanya yang ketakutan menatap ke arah Christopher, memelas, dan dia duduk bersandar di tiang batu yang lembap memeluk wanita tua itu hingga kedua matanya tertutup dan gemetarnya hilang: sebuah senyum tipis menghiasi bibirnya dan Christopher pun sadar bahwa wanita tua itu tertidur.

Merasa kram bersandar di tiang batu, dia duduk tertidur dengan tubuh renta wanita tua itu dalam dekapannya; dia memasang telinga untuk mendengar kata-kata 'semua sudah usai', tapi kelihatannya dia sudah terlena karna dia tidak mendengarnya dan dia terbangun saat seseorang menggoncang tubuhnya dan dia mendengar suara seorang pria: "maaf, bung, tapi kami yang akan mengurus wanita tua ini sekarang"

Dia memandang keatas dan melihat sepasang awak ambulans yang letih, wajah keduanya tampak pucat karna dubu tembok. Salah satu dari mereka mengangkat wanita tua itu darinya dan Christopher menatap dengan setengah sadar, tidak benar-benar paham hingga si pria ambulans itu berkata, "ayolah, nah begitu, lepaskan wanita ini sekarang" dan, dia menyadari bahwa kedua tangan masih merengkuh tubuh wanita tua itu; dia pun melepaskannya, kemudian melihat bahwa wanita tua itu sudah meninggal dunia.

Para awak ambulans itu membawanya pergi dan dia duduk sendirian di dalam ruang bawah tanah. wanita itu pastilah mati saat dalam dekapannya, pikir Christopher. pasti semua ini ada maknanya... dan semua ini berlangsung di dalam sebuah gereja. wanita itu tidak mampu mengucapkan sepuluh kata padanya dan yang hanya wanita tua itu tahu tentang dirinya adalah bahwa dia telah membawakan secangkir teh dan memberi pertolongan mengtasi ketakutannya.

...